Minggu, 22 April 2012

Pemahaman tentang Kepribadian Remaja

Makna Kepribadian 
Kepribadian secara etimologi merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “personality”. Sedangkan istilah personality secara etimologi berasal dari bahasa latin “person” (kedok) dan “personare” (menembus). Persona biasanya dipakai oleh para pemain sandiwara pada zaman kuno untuk memerankan satu bentuk tingkah laku dan karakter pribadi tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan personare adalah bahwa para pemain sandiwara itu melalui kedoknya berusaha menembus keluar untuk mengekspresikan satu bentuk gambaran manusia tertentu.

Pengertian secara terminologi menurut pendapat para ahli antara lain:
  1. May mengartikan kepribadian sebagai “a social stimulus value”. Jadi menurutnya cara orang lain mereaksi, itulah kepribadian individu. Dalam kata lain, pendapat orang lain yang menentukan kepribadian individu itu.
  2. McDougal dan kawan-kawannya berpendapat, bahwa kepribadian adalah tingkatan sifat-sifat dimana biasanya sifat yang tinggi tingkatannya mempunyai pengaruh yang menentukan.
  3. Gordon W. allport mengemukakan, kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individul sebagai sistim psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. (Yusuf, 2009:126).
“Kepribadian adalah suatu totalitas psikhophisis yang komleks dari individu, sehingga nampak di dalam tingkah lakunya yang unik. (Sujanto, 2006:12).
Kepribadian dapat juga diartikan sebagai kualitas prilaku individu yang tampak dalam melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik. Keunikan peyesuaian tersebut sangat berkaitan dengan aspek-aspek kepribadian itu sendiri, yaitu meliputi hal-hal sebagai berikut:
  1. Kerakter, yaitu kosenkuen tidaknya dalam mematuhi etika prilaku, konsisten atau teguh tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
  2. Temperamen, yaitu disposisi reaktif seseorang, atau cepat lambatnya meraksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.
  3. Sikap, sambutan terhapa objek yang bersifat positif, negative atau ambivalen (ragu-ragu).
  4. Stabilitas emosional, yaitu kadar kestabilanreaksi emosional terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, marah, sedih atau putus asa.
  5. Responsibilitas (tanggung jawab), kesiapan unutk menerima resiko dari tindakan atau perbutan yang dilakukan.
  6. Sosialbilitas, yaitu disposisipribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Disposisi ini seperti tampak dala sifat pribadi yang tertutup atau terbuka; dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain. (Yusuf, 2009:128).
Salah satu kata kunci dari defenisi kepribadian adalah penyesuaian. Penyesuaian itu dapat diartikan sebagai suatu proses respons individu baik yang bersifat behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri, tegangan emosional, frustasi dan konflik dan memelihara keharmonisan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan lingkungan.

 
Makna Remaja

Dalam buku Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja dijelaskan bahwa fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi. (Yusuf, 2009:184).
Dalam Islam, secara etimologi kalimat remaja berasal  dari murahaqoh, kata kerjanya adalah raahaqo yang berarti al-iqtirab (dekat). Secara terminology berati mendekati kematangan secara fisik, akal dan jiwa serta social. (Al-Mighwar, 2006:55).

Transformasi intelektual yang khas dari cara berfikir remaja ini memungkinkannya untuk mencapai integrasi dalam hubungan social orang dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umum dari periode perkembangan ini. (Al-Mighwar, 2006:56).

Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Fase remaja merupakan fase yang sangat unik karena pada fase tersebut seseorang akan mengalami perubahan secara jasmani maupun rohani.

Makna Kepribadian pada Remaja
Kepribadian merupakan sistem yang dinamis dari sifat, sikap dan kebiasaan yang menghasilkan tingkat konsistensi respons individu yang beragam. Sifat-sifat kepribadian mencerminkan perkembangan fisik, seksual, emosional, sosial, kognitif dan nilai-nilai.

Fase remaja merupakan saat yang paling penting bagi perkembangan dan integrasi kepribadian. Faktor-faktor dan pengalaman baru yang tampak terjadinya perubahan kepribadian pada masa ramaja meliputi:
  1. Perolehan pertumbuhan fisik yang menyerupai masa dewasa.
  2. Kematangan seksual yang disertai dengan dorongan-dorongan dan emosi baru.
  3. Kesadaran terhadap diri sendiri, keinginan untuk mengarah diri dan mengevaluasi kembali tentang standar (norma), tujuan dan cita-cita.
  4. Kebutuhan akan persahabatan yang bersifat heteroseksual, berteman dengan pria dan wanita.
  5. Munculnya konflik sebagai dampak dari masa transisi antara masa anak dan masa dewasa. (Yusuf, 2009:201). 
Kecendruan remaja adalah pergaulan, baik itu bergaul dengan teman sebaya yang di dapati dari berbagai macam cara, ada teman yang bergaul yang lebih tua dari umurnya, dan bahkan bisa saja mereka bergaul dengan orang yang lebih kecil.

Disadari atau tidak, mau atau tidak secara psikologi remaja dalam pergaulan sehari-hari dengan teman sebaya, apabila ada sesuatu hal yang tidak disenangi mereka akan segera melakukan demo (bentu aksi) yang diungkapkan secara nyata. Maka sering dalam dunia remaja apabila terjadi kesalah pahaman di antara satu dengan yang lainnya, antara satu kelompok dengan kelompok lainnya, mereka akan bertindak secepatnya dan itu lebih mengarah pada kekerasan atau perkelahian. Apabila hal ini sering mereka lakukan tanpa ada yang dapat mencegah dari hal yang demikian atau tidak adanya rambu-rambu yang dapat menghentikan mereka, maka untuk selamanya hal itu akan terus berkelanjut tanpa peduli dengan apapun dan resiko yang akan dihadapi sering diabaikan.

Pada dasarnya manusia dilahirkan kebumi Allah SWT. ini dalam keadaan fitrah, tanpa ada sedikitpun noda-noda yang menelpel dalam dirinya. Namun, setelah mereka berbaur dengan dunia baru, disanalah mereka mengalami apa yag namanya dosa.

Remaja yang mengisi pembangunan adalah generasi muda yang mempunyai moral, mental sehat jasmani dan rohani, kreatif serta mempunyai wawasan yang luas dan bertanggung jawab atas diri sendiri atau juga dapat menjadi contoh yang dapat diteladani oleh setiap orang. Oleh karena itu, perlu adanya menanamkan kepribadian yang baik pada para remaja yang bisa menjadi perisai dan sebagai bekal bagi diri mereka sendiri dalam berfikir dan berpola laku dalam masyarakat maupun bagi diri secara individual.


==============@@@===============

Daftar Bacaan : 

Syamsu Yusuf, 2009, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Agus Sujanto, 2006, Psikologi Kepribadian, Jakarta: Bumi Aksara.

Muhammad Al-Mighwar, 2006, Psikologi Remaja.Bandung: Pustaka Setia.
 

1 komentar:

Terimakasih Atas Kunjungannya dan silahkan tinggalkan komentar...!!! :)
mohon untuk tidak meninggalkan link aktif....!!