Ujian Nasional yang dilakukan setiap tahunnya selalu menjadi sorotan berbagai pihak, banyak pihak yang menilai bahwa Ujian Nasional sudah tidak relevan lagi untuk mengukur hasil belajar siswa di berbagai jenjang sekolah. Disadari atau tidak disadari, selain menjadi momok yang menakutkan ternyata Ujian Nasional juga menjadi salah satu penyebab memburuknya karakter bangsa. Pendidikan karakter saat ini memang sedang didengung-dengungkan untuk dilaksanakan di berbagai jenjang pendidikan, namun dengan adanya kasus-kasus dimana saat ini banyak terjadi kecurangan dalam Ujian Nasional, justru ini terlihat kontra dengan upaya pelaksanaan pendidikan berbasis karakter bangsa.
Kita tidak bisa menutup mata dan telinga bahwa kecurangan-kecurangan pada saat Ujian Nasional itu memang banyak terjadi di mana-mana bahkan merata hampir di berbagai jenjang pendidikan. Ketakutan akan para siswanya tidak lulus pada saat Ujian Nasional seolah-olah menjadi pendorong bagi para guru dan pengelola sekolah untuk berbuat kecurangan yaitu dengan membantu para siswa dengan memberikan jawaban yang mereka dapatkan dengan berbagai cara.
Kecurangan yang dilakukan pada saat Ujian Nasional oleh oknum guru maupun siswa tentu tidak dapat dibenarkan dengan apapun alasannya, ini merupakan bentuk pembodohan masal terhadap generasi bangsa, dan ini merupakan pengrusakan serius terhadap nilai-nilai karakter bangsa. Saya jadi teringat dengan sebuah acara talk show “Kick Andy” yang ditayangkan tanggal 10 Mei 2013 lalu yang bertajuk “Mahalnya Sebuah Kejujuran”, begitu terenyuh mendengar kesaksian beberapa orang yang rela mengulang Ujian Nasional sebanyak 3 kali hanya untuk mendapatkan sebuah kelulusan murni tanpa kecurangan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran. Sungguh luar biasa.
Bukankah pendidikan pada dasarnya dilakukan untuk memperbaiki segala aspek kehidupan manusia, seperti yang tertuang dalam tujuan pendidikan Nasional pada Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 mengemukakan bahwa pendidikan bertujuan “...untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab”. Apakah ini semua dapat terwujud, jika evaluasi hasil pendidikan kita sendiri dikotori dengan kecurangan-kecurangan..?.
Berdasarkan uraian di atas, maka ada beberapa tips “Kiat Sukses Mencontek saat UN” agar lulus tanpa harus menyontek yang sesungguhnya. Kiat tersebut yaitu sebagai berikut:
- Belajar, belajar, dan belajar.... !
- Jujur, jujur, dan jujur....!
- Berdo’a, berdo’a dan berdo’a....!
- Tawakal, tawakal, dan tawakal....! :)
Rasanya cuma itu yang akan membuat kita lulus dalam menghadapi Ujian Nasional. Ingat, yang lebih penting itu bukan hasilnya, tapi prosesnya. Tetap semangat generasi muda Indonesia........!!!
===========================@@@============================
sumber gambar dari sini
hemmm... sedikit berkisah, aku salah satu orang yang mengulang ujian nasional tahun 2010 karena nilai fisika ku yang dapet 3. alhamdulillah walaupun harus mengulang ujian nasional fisika, aku ga ikut ikutan pake kunci jawaban yang beredar :)
BalasHapusawalnya emang malu karena ga lulus, tapi kejujuran itu emang lebih penting.
ciyus el?
Hapuswaaaaaaaaaaah. kamu keceeeeeeeeeeeeeeeeeeee
setuju banget mbak el... kejujuran itu lebih penting, dan apapun hasilnya tetap lebih membanggakan...
HapusMencontek yg terbaik itu bukan ke temen... tp ke otak sendiri... otak letaknya di kepala kita, jadi ga bakal ketahuan guru. otak juga dekat dengan kita, jadi ga perlu pake sibuk bisik2 manggil2... XD
BalasHapushehe betul sob.. dulu waktu sekolah saya juga suka buat contekan tapi biasanya yang saya catat itu udah hafal di otak, jadi contekannya gak dipake pas ujian... :)
Hapusenak nih artikelnya bang.. rapih.. pesannya juga kena banget.. unsur ajakannya juga mantap..
BalasHapuskereeen
makasih mas bro... salam solid....
HapusKata yang di salah-penggunaankan menjadi contek ini merupakan budaya yang sulit untuk dipisahkan dari masyarakat, khususnya pelajar di Indonesia. Layaknya pandangan yang telah secara ekstrim menyatakan korupsi sebagai budaya Indonesia, sontek untuk ukuran calon koruptor pun rasanya tidak lebih berbahaya.
BalasHapushehe apapun alasannya yang jelas nyontek itu dilarang dan merusak karakter anak bangsa.... :) salam solid...
Hapus“...untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab”.
BalasHapusMUSTI DI GARIS BAWAHI INI, hohoho
betul, itu mesti digaris bawahi... mari suarakan campaign kita agar anak-anak muda Indonesia tidak membiasakan diri untuk menyontek....
HapusSebenarnya juga belum tentu semua salahnya pecontek,beberapa dari mereka mungkin belum tau cara belajar yang asik dan berkembang.. Seharusnya sistem pendidikan juga membantu dalam menemukan cara belajar yang setiap karakter orang nya berbeda-beda.
BalasHapusSalam kenal y kang..
Yups salam kenal.... apapun alasanny ayang jelas nyontek bukan hal yang patut untuk dikembangkan... :)
Hapusmantap tuh tips'a .. Hehe.. :)
BalasHapusThanks udah berkunjung... :)
Hapustipsnya mencontek bagi yg males belajar kena banget tuh kang hehe. Mancappp :)
BalasHapusyoi bro... :) salam solid...
HapusJujur sama diri sendiri, dan percaya sama kemampuan diri sendiri itu baru "HEBAT" :D
BalasHapussetuju.. sama mbak Ade Murni... :)
HapusMarilah kita UN dengan mencontek.
BalasHapusMulai belajar untuk Jujur,
BalasHapusagar mencotek dapat diminimalisasi,
Belajar, belajar, dan belajar.... !
BalasHapusJujur, jujur, dan jujur....!
Berdo’a, berdo’a dan berdo’a....!
Tawakal, tawakal, dan tawakal....!
bener2 cara paling akurat untuk mengurangi aksi contek-mecontek.
kurangi mencontek, karena dengan mencotek berarti kamu membohongi diri kamu sendiri
BalasHapushttp://www.nolimitadventure.com/