Rabu, 28 September 2011

Menyerah Tanpa Kalah

Before we continuing to writing this posting, let’s sing a song :

Give me some sun shine
Give me some rain
Give me another chance
I wanna grow up once again...(Ost. 3 Idiot)

Menyanyikan lagu tersebut saya langsung teringat pada saat beberapa bulan yang lalu, ketika pertama kali saya nonton film “3 idiot”, lagu tersebut sangat menggugah saya karena begitu banyak orang yang saat ini sedang dibelenggu oleh rasa menyerah dan putus asa terhadap “suasana hidup yang sedang dijalani”.

Perlu kita pertimbangkan kawan,, bahwa apapun yang kita dapat hari ini merupakan hasil dari apa yang telah kita tanam di masa silam kita. Oleh karena itu, tak seharusnya kita berpangku tangan dan menyerah dengan apa yang kita dapat. Semuanya hanyalah merupakan cara yang diberikan oleh Allah SWT untuk untuk lebih mengenal siapa diri kita dan siapa Tuhan kita.

Sebagai seorang manusia selayaknya kita berjiwa “ksatria” dan berani menghadapi apapun tantangan hidup yang tersebar dalam setiap langkah kita kawann,, kita punya seribu kesempatan untuk bisa berubah menuju arah yang lebih baik dalam setiap hal, namun terkadang kita terlalu terlena dengan binar-binar pelangi nafsu yang justru menjerumuskan kita pada penyesalan yang mendalam.

Ingat kawan,,! hidup kita terlalu berharga untuk dipakai berbuat hal-hal yang sia-sia, hidup kita terlalu berharga untuk hanya dijadikan budak cinta dan nafsu, hidup kita terlalu berharga untuk bersedih hati dan terbuai dalam buih penyesalan. Yang terbaik yang selayaknya kita lakukan adalah “mulailah semampu kita untuk merayu Tuhan”, dan semoga kita menjadi hamba-hamba yang stay on the line berada di jalan-Nya dan berada dalam naungan cinta-Nya, amiin..!.


Allah selalu punya cara terbaik untuk menaikkan derajat setiap hamba-hamba-Nya.


-----{@@}-----
Maaf kawan, bukan sok menasehati, postingan ini sebenarnya saya tujukan untuk diri saya sendiri, untuk memotivasi diri saya sendiri yang terkadang dirundung rasa keputus asa’an. Saya hanya berusaha memotivasi diri saya sendiri, dan syukur-syukur kalau coretan ini bisa memotivasi orang lain jua.keep spiritt.....! :)

Selasa, 27 September 2011

Prinsip-prinsip KOPMA SUTHA Jambi


Postingan ini merupakan lanjutan dari postingan sebelumnya yang berjudul "Koperasi Mahasiswa"

KEANGGOTAAN KOPMA SUTHA JAMBI
Keanggotaan bersifat wajib/otomatis, sifat keanggotaan wajib/otomatis artinya setiap mahasiswa baru wajib menjadi anggota dan bagi mahasiswa baru otomatis menjadi anggota.

Kopma SUTHA Jambi merupakan koperasi kader. Pinsip Kopma SUTHA Jambi sebagai organisasi kader yang berada dilingkungan Kampus maka menuntut segala aktivitas yang dilakukan harus memberikan nuansa pendidikan bagi anggota maupun lingkungan, kesemuanya diciptakan untuk menciptakan kader yang mempunyai kualitas yang mantap.

KEPEMILIKAN KOPMA SUTHA JAMBI
Kopma SUTHA Jambi adalah milik anggota.

KELUARGA BESAR KOPMA SUTHA JAMBI
Kopma SUTHA Jambi terdiri dari 3 unsur yaitu Anggota, Pengurus dan Karyawan, yang mana tergabung dalam keluarga besar Kopma SUTHA Jambi, maka Kopma SUTHA Jambi terus berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga besarnya.

KEPENGELOLAAN
Pengelolaan yang dimaksud adalah proses penanganan atau pengelolaan organisasi sebagai institusi usaha kemahasiswaan. Kepengelolaan Kopma SUTHA Jambi sepenuhnya dilakukan oleh pengurus dan karyawan. Mengingat kondisi dan situasi organisasi maka masa kepengurusan adalah dua tahun.

Koperasi Mahasiswa





Yang akan Penulis Bahas dalam Postingan ini adalah Koperasi Mahasiswa yang sering disingkat KOPMA, Khususnya KOPMA SUTHA IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. 



 


GAMBARAN UMUM

Kopma SUTHA Jambi merupakan sebuah organisasi yang kompleks. Satu sisi ia merupakan organisasi kemahasiswaan (UKK) dan pada sisi yang lain ia merupakan organisasi kader yang berbentuk koperasi. Sebagai organisasi kemahasiswaan, Kopma harus mampu mempertahankan idealisme, sedangkan sebagai bagian dari gerakan koperasi, Kopma dituntut bersikap profesional dalam rangka mengoptimalkan potensi usaha yang dikelola.


Untuk mewujudkan keselarasan langkah Kopma SUTHA Jambi dimasa yang akan datang maka diperlukan sebuah pedoman yang mengatur pengembangan Kopma SUTHA Jambi agar dapat berjalan secara berkesinambungan yang mana hal ini perlu dibahas dan disepakati dalam RAT. 

VISI

Kopma SUTHA Jambi memperjuangkan demokrasi ekonomi.



MISI

  • Mewujudkan Kopma sebagai koperasi kader dan kader koperasi.
  • Mewujudkan kesejahteraan keluarga besar Kopma SUTHA Jambi (anggota, pengurus, karyawan) serta masyarakat.



TUJUAN

  • Terwujudnya Kopma sebagai organisasi yang tangguh dan menerapkan prinsip-prinsip koperasi secara konsekuen.
  • Berusaha aktif ikut serta dalam kegiatan koperasi ditingkat Lokal, Nasional, maupun Internasional.
  • Mewujudkan kader yang memiliki loyalitas, komitmen, dan kemampuan intelektual dan skill yang tinggi tentang perkoperasian.
  • Mewujudkan Kopma sebagai wahana pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.
  • Mengembangkan potensi usaha Kopma guna meningkatkan kesejahteraan keluarga besar Kopma SUTHA Jambi dan masyarakat.



SASARAN

Adapun sasaran yang akan dicapai oleh Kopma SUTHA Jambi adalah:



Organisasi dan Manajemen

  • Tercapainya stabilitas sistem manajemen organisasi melalui pengembangan struktur organisasi yang fleksibel dan mampu menjamin kesinambungan manajemen, melalui proses kaderisasi yang mantap didalam struktur.
  • Tercapainya kemantapan image organisasi di mata mahasiswa sebagai usaha dan kaderisasi yang stabil.



Keanggotaan

Terwujudnya bentuk dan metode pengembangan sumber daya anggota yang dapat menjamin kelangsungan kualitas kader yang diisyaratkan organisasi. Oleh karena itu, bentuk-bentuk kegiatan pengembangan sumber daya anggota yang ada guna mencapai isyarat tersebut aspek yang harus dikuasai mencakup: Ideology koperasi, Kepemimpinan dan Kewirausahaan.



Usaha

  • Terwujudnya sistem manajemen usaha yang memacu semua unsur untuk mampu bekerja optimal sesuai dengan tanggung jawab masing-masing.
  • Pengembangan usaha diarahkan dan difokuskan pada usaha yang memenuhi kebutuhan anggota secara khusus dan mahasiswa serta masyarakat secara umum.



Administrasi dan Umum

Menyusun dan menata kembali arsip-arsip dan inventaris organisasi, serta lebih mengoptimalkan fungsi sekretariat sebagai tempat aktivitas organisasi.



Keuangan
Sirkulasi, administrasi keuangan organisasi Kopma SUTHA Jambi disesuaikan dengan standar akuntansi.




Bersambung ke postingan selanjutnya yang berjudul "Prinsip-prinsip KOPMA SUTHA Jambi"


Jumat, 23 September 2011

Reuni “ala’ kami”

Gambar Pinjaman dari Google
Perjalanan panjang kehidupan membawaku terdampar jauh di sebrang laut sini, semua itu aku lakukan karena aku masih punya mimpi dimana mimpi tersebut belum bisa ku terbangkan seperti layaknya lebah yang dapat menghasilkan madu dan tentunya dapat bermanfaat untuk sesama, ku mohon do’a sekalian agar semua itu bisa lekas terwujudkan.

Dari desa terpencil yang bernaung di bawah dinginnya "Nafas Gunung Ciremai" ku naiki semangat kuda kecil yang menjadi lambang kota Kuningan, ku pacu sekencang lesatan busur panah Ramayana menuju kota kecil yang sedang berkembang di sebelah selatan pulau Sumatera ‘Jambi’ namanya. Aku puas dengan langkahku meskipun belum berbuah madu. (Cadasss.. gaya bahasanya Ngerii wkwkwkw).

Hehehe.. apa yang ku ungkapkan di atas merupakan gambaran bahwa saat ini aku sedang merantau di negeri sebrang untuk mewujudkan doa-doa yang belum terkabul. Sebagai anak rantau yang tentunya jauh dari orang-orang terdekat, tidak jarang diriku dilanda virus rindu terutama pada sahabat-sahabat kecilku yang pernah mengukirkan kenangan dihatiku.

Yachh aku rindu kalian, aku rindu masa-masa kita duduk di bangku putih-biru saat kita mengumpulkan uang recehan sebagai bekal sangu sekolah dan kita jajan bersama dengan uang tersebut meskipun tidak semuanya bisa mengumpulkan uang karena tidak membawanya atau tidak punya.

Yachh aku rindu kalian, aku rindu saat kita melangkahkan kaki-kaki lemas kita, saat menaiki lereng-lereng Gunung Ciremai, dibawah rinai hujan dan kejaran kabut asap Ciremai kita tergesa membangun tenda, beradu urat leher dengan petugas karena berkemah tidak bayar, dan saat Engkos Kosasih mendentingkan gitarnya seraya kita bernyanyi bersama  mengitari hangatnya api unggun di Lereng Ciremai itu, sungguh semua ku rindukan wahai kawan...

Apalagi saat kita bersepakat menyasarkan diri mencari jalan baru untuk turun gunung dan kembali ke rumah kita masing-masing, disana ada rasa iba melihat salah satu Pembina kita badannya penuh ‘bentol’ terkena ciuman-ciuman ulat bulu yang "naksir" kepadanya (oohh sungguh kasiaan, kawaaan), tapi kurang ajarnya kita malah bersuka ria mandi di sungai taman wisata Pajambon ditengah-tengah penderitaannya. Aku masih ingat kawan, dibawah pohon cengkih itu kalian membaiat diri ku untuk menjadi ketua “PEKA” (PEcinta Kelestarian Alam) organisasi yang kita cintai semasa sekolah dulu. Sungguh aku terharuuu.

Dan keharuan yang membuncah mengekor raungan tangis dikala perpisahan sekolah tiba, tak ku sangka Pembina kita “Mr. Nur Alim” yang kita kenal bersama sebagai orang yang tegar, orang yang periang, orang yang super kreatif dan imajinatif yang tak pernah menunjukkan kesedihannya dihadapan kita, malah saat itu beliau duluan yang menangis. Kita berpelukan erat disana kawan, kita berhasil membuat mereka bertanya-tanya kenapa kita menangis, dan mereka wajar bertanya karena mereka tak tau sedekat apa kita kawannn.

Kini bertahun-tahun aku merantau di sebrang sini, tapi ku “syukuri” ternyata kalian tak pernah berubah, kalian masih tetap “Ade, Uma dan Kenon” yang dulu. Hanya wajah dan cara hidup kita saja yang berbeda, tapi dadung persahabatan kita masih tetap kokoh seperti dulu. Ku cintai kalian, seperti aku mencintai diriku. 

Ini adalah masa-masa yang aku tunggu kawann, bertahun lamanya ku tunggu. Tradisi ala persahabatan kita yang biasa kita lakukan “reuni sambil bakar ayam” huuuhhh maknyuss nya dunia hehe… 

Coba lihat kompaknya kita saat malam itu, satu membersihkan ayam dan satu membetulkan lampu dibantu yang lainnya :



Pedihnya asap bakaran dan dinginnya Nafas Ciremai malam itu terkalahkan oleh rasa semangat dan canda tawa kita ;



Dan saat semua tersaji hangat-hangat, dengan lahap kita bantai ayam-ayam tak berdaya itu, kita ceburkan dalam genangan sambal kecap buatan Mas Saparuddin wkwkwkwk… Yumiiii...........;


Alhamdulillah ya Robb,, kenikmatan ini masih bisa kami cicipi, kenikmatan persaudaraan yang Allah tautkan diantara kita adalah anugerah terindah yang harus kita jaga sampai akhir masa,, wassalam sobatt… !!!

Peace man....!!! wkwkwkwkw

Mudik Membawa Janji

Suasana penyebrangan 
Bakauheuni - Merak
Dunia perantauan selalu memberikan kesan tersendiri bagi setiap orang, ini merupakan salah satu cara yang menjadi pilihan bagi orang-orang yang menginginkan kehidupan yang lebih baik dari kondisi semula ketika masih berada di kampung, meskipun pada kenyataannya tidak semua orang yang merantau mendapatkan kehidupan yang lebih baik malah justru sebaliknya, “kaciiann.. ”.

Bagi orang-orang yang bernyali besar dan punya kemauan ‘seperti diriku’ (wueekk pee hehee..), merantau menjadi pilihan terbaik untuk mengais rizki ataupun ilmu pengetahuan (bagi yang merantau dengan tujuan bersekolah atau kuliah). Seperti halnya diriku, melangkahkan kaki menuju negeri seberang ‘Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah’ dengan tekad bulat ingin menuntut ilmu dan berharap bisa merubah ‘mimpi menjadi asa pasti’ meskipun harus jauh dengan sanak saudara dan orang-orang yang dicintai “hmm sedihnya..”.

Terlepas dari segala serba-serbi nya merantau yang bagi diriku penuh dengan keajaiban, hal yang paling dinanti-nanti oleh setiap perantau adalah “Mudik” khususnya pada saat menjelang lebaran Idul Fitri tiba. Mudik ke kampung halaman sendiri tentunya selalu membawa cerita yang menarik untuk siapapun dan mempunyai kesan tersendiri, inilah indahnya jadi orang kampung yang punya tradisi mudik dan tentunya berbeda dengan orang-orang kota yang tidak bisa melakukannya.

19 Agustus 2011 lalu aku juga melakukannya, mudik kali ini pastinya berbeda dengan mudik-mudik sebelumnya, kali ini aku mudik membawa janji sepasang merpati yang saling menjaga mimpi (preett, mulai lebay..). Kupenuhi janjiku kali ini sayang, seperti kata ku dulu “aku bukan bang toyyib” hehe..! aku pulang untuk membeli “mahar” yang akan kupakai untuk menikahimu sayang :) :) :),, dan berkat izin Allah SWT Alhamdulillah semua itu dapat terlaksana.

Mudik kali ini adalah sejarah dalam hidup ku, sejarah yang semoga menjadi awal yang indah bagi kehidupanku di masa yang akan datang, amiin.. :)

Kamis, 22 September 2011

Bersatunya yang Terserak

Semoga Allah menghimpun yang terserak dari keduanya, memberkahi mereka berdua dan kiranya Allah meningkatkan kualitas keturunan mereka, menjandikannya pembuka pintu  rahmat, sumber ilmu dan hikmah, serta pemberi rasa aman bagi umat.

(Doa Nabi Muhammad SAW pada pernikahan putrinya Fatimah Azzahra dengan Ali bin Abi Thalib)



Maha besarnya Allah yang telah menciptakan manusia bersuku-suku, berbangsa-bangsa dan menciptakan rasa kasih dan sayang diantara mereka, sungguh itu adalah karunia terindah yang Allah ciptakan untuk ummat-Nya.

Sebagai ungkapan rasa Syukur atas anugerah yang telah Allah berikan kepada hamba, izinkahlah saya merenda kata-kata, menyusun kalimat ditengah-tengah ucapan “hamdallah” yang mengalir lirih di bibir saya.

Hari penantian yang panjang itu kini sudah berlalu, untaian kata ungkapan dan ucapan “selamat menempuh hidup baru” pun begitu deras mengalir. Alhamdulillah ya Allah, 9 tahun 2 bulan 16 hari Allah telah menguatkan kami dalam penantian menanti datangnya hari yang membahagiakan ini, dan akhirnya pada tanggal 4 September 2011 atau 4 hari setelah Lebaran Idul Fitri kemarin Allah telah menyatukan yang terserak diantara kami, menyatukan cinta dan kasih sayang kami dalam ikatan sebuah pernikahan yang didambakan oleh setiap insan yang beriman.

Sungguh tak ku sangka cinta monyet yang kami mulai semenjak kelas III MTs bisa berlanjut hingga saya berhasil meraih gelar Sarjana serta berlabuh di pelaminan yang dinanti ini. Begitu banyak debu-debu jalanan yang mencoba membiaskan pandangan untuk tetap mempertahankannya, tapi Alhamdulillah semua itu dapat kulewati. Dengan tegap penuh keyakinan ku ucapkan bismillah seraya melangkah menuju gerbang pernikahan.

Tapi kurasa ini bukanlah akhir dari perjalanan cinta kami, justru ini adalah awal babak baru yang harus kami jalani dan kami hadapi. Semoga saya diberi kekuatan dan kebijaksanaan dalam menghadapi serba-serbi bumbunya pernikahan yang kami jalani.